Selasa, 16 oktober 2012
I.
Tujuan.
a. Mengetahui cara
pembuatan tawas dengan alumunium foil.
b. Membuat tawas dengan
alumunium foil.
c.
Mengetahui banyaknya tawas yang dihasilkan dari pembuatan tawas dengan
alumunium foil.
II.
Dasar Teori.
Tawas (kalium aluminiumsulfat)
dihasilkan dengan mereaksikan logam aluminium (Al) dalam larutan basa kuat
(kalium hidroksida) akan larut membentuk aluminat menurut persamaan reaksi :
2 Al + 2 KOH + 2 H2O
2 KAlO2 + 3 H2
………………….(1)
Kadang-kadang ditulis dalam bentuk ion sebagai
kompleks aluminat yang persamaan reaksinya :
2 Al + 2 OH- + 6 H2O
2 Al(OH)4- + 3 H2
……………….(2)
Larutan aluminat dinetralkan
dengan asam sulfat, mula-mula terbentuk endapan berwarna putih dari alumunium
hidroksida [Al(OH)3] yang dengan penambahan asam sulfat endapan
putih semakin banyak yang jika didiamkan akan terbentuk Kristal seperti kaca
dari tawas (kalium aluminiumsulfat) atau sering disebut alum. Secara singkat
reaksi yang terjadi dapat ditulis sebagai berikut :
2 KAlO2 + 2 H2O + H2SO4
K2SO4 + 2 Al(OH)3 …………(3)
H2SO4 + K2SO4
+ 2 Al(OH)3
2
KAl(SO4)2 + 6 H2O ……….(4)
24 H2O + 2 KAl(SO4)2
2 KAl(SO4)2.12 H2O ………………(5)
Reaksi keseluruhan :
2 Al + 2 KOH + 10 H2O + 4 H2SO4
2 KAl(SO4)2
+.12 H2O + 3 H2 ……….(6)
Larutan
aluminat dinetralkan dengan asam sulfat, mula-mula terbentuk endapan berwarna
putih dari alumunium hidroksida [Al(OH)3] yang dengan penambahan
asam sulfat endapan putih semakin banyak yang jika didiamkan akan terbentuk
Kristal seperti kaca dari tawas (kalium aluminiumsulfat) atau sering disebut
alum.
Senyawa
alumunium khususnya senyawa sulfat banyak digunakan pada industry kertas.
Selain itu, tawas banyak digunakan di industri–industri baik digunakan sebagai
koagulan dalam pengolahan air dan air buangan maupun penyamakan kulit dan bahan
pewarna di industri tekstil.
Selain itu
tawas pun dapat digunakan untuk mengentalkan lateks (getah karet yang cair)
sehingga menjadi membeku.
Pada
praktikum kali ini akan dilakukan proses produksi tawas (alum). Tawas sendiri
adalah kelompok garam rangkap berhidrat berupa kristal dan bersifat isomorf.
Tawas ini dikenal dengan nama potassium aluminium sulfat dodekahidrat atau
KAl(SO4)2.12 H2O yang dikenal banyak sebagai koagulan didalam pengolahan air
maupun limbah.
III.
Alat dan Bahan.
Alat :
a. Erlenmeyer 1000 ml
b. Gelas ukur
c. Cawan petri
d. Timbangan analitik
e. Gunting
f. Pipet
g. Corong
h. Kertas saring
i.
Gelas beaker
Bahan:
a. KOH 3N 50 ml
b. Accu 30 ml
c. Etanol
d. Batu es
e. Alumunium foil VI. Cara Kerja.
V.
Hasil Pengamatan.
Berat alumunium foil : 1 gram
Berat kertas saring :
0,64 gram
Berat
tawas yang dihasilkan : 5 gram
Berat
tawas murni yang dihasilkan: 10,4453 gram
VI. Pembahasan.
Tawas dapat dibuat dari logam Al yang kemudian
dilarutkan kedalam KOH dan seterusnya direaksikan dengan asam sulfat yang akan
menghaislkan endapan. Pada praktikum kali ini kita menggunakan Alumunium foil
yang sejatinya hanya dapat sigunakan sekali saja dan setelah itu akan menjadi
limbah. Dengan kata lain kita dapat memanfaatkan limbah alumunium foil menjadi
tawas yang bermanfaat dan memiliki nilai jual di industri.
Proses awal pembuatan tawas adalah dengan
memotong kecil kecil alumunium foil yang hendak dipakai, dengan tujuan agar
reaksi yang terjadi antara alumunium foil dan KOH berlangsung lebih cepat karena
salah satu faktor yang dapat memepengaruhi laju reaksi adalah luas permukaan.
Semakin besar luas permuaan maka semakin cepat pula reaksi itu berlangsung.
Reaksi antara Asam sulfat dan alum menghasilkan
kalor sebesar 610C. karena reaksi yang berlangsung adalah reaksi
eksoterm.
Tawas yang diperoleh kemudian dicuci dengan
larutan etanol yang bertujuan untuk menyerap kelebihan air dan mempercepat
pengeringan.
Tawas yang berkualitas baik memiliki ciri-ciri
berbentuk bongkahan dan tidak berwarna (bening). Namun hasil tawas yang kami
dapatkan pada percobaan tidak berkarakteristik seperti yang telah disebutkan.
Berdasarkan percobaan, tawas yang terbentuk berbentuk serbuk menggumpal yang
berwarna putih.
VII. Kesimpulan.
Ø Berat tawas kasar yang dihasilkan
dari praktikum sebesar 5 gram.
Ø Berat tawas murninya sebesar 10,4453
gram.
Ø Pencucian tawas dengan menggunakan
ethanol berfungsi untuk memurnikan tawas hingga menghasilkan tawas yang murni.
VIII. Daftar Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar