PERCOBAAN
II
Sifat
Kimia Senyawa Klor
I.
Tanggal : Selasa, 25 september 2012
II.
Tujuan
· Mengetahui kelarutan dan stabilitas garam klorida
· Mempelajari pembentukan kompleks logam transisi dengan ion klorida
III. Dasar Teori
Unsur-unsur
halogen dapat diidentifikasi warn adan sifatnya. Misalnya Cl: berupa gas kuning
kehijauan pada suhu kamar, non-polar, kelarutan dalam air kecil dan larut dalam
pelarut non-polar.
Semua
halogen dapat mengoksidasi air menjadi gas O2 dan bukan merupakan
oksidator kuat. Larutan halogen tidak stabil karena cenderung mengalami
auto-oksidasi atau auto-reduksi, proses ini disebut disporposionasi:
2
Cl2(aq) + 2 H2O
HClO(aq) + 2HCl(aq)
Pada
reaksi tersebut Cl2 mengalami reaksi reduksi dan reaksi oksidasi.
Pemutih klorin (bleaching agent) mengandung larutan hipoklorit (NaOCl). Ion ClO
merupakan suatu oksidator, daya oksidasinya sama dengan klorin namun ion ClO
berbeda dengan Cl- sebab asam hipoklorit, HclO adalah asam lemah dan
ion ClO- adalah basa yang cukup kuat.
Klor digunakan secara luas dalam pembuatan banyak produk sehari-hari. Klor digunakan untuk menghasilkan air minum yang aman hampir diseluruh dunia. Bahkan, kemasan air terkecilpun sudah terklorinasi.
Klor digunakan secara luas dalam pembuatan banyak produk sehari-hari. Klor digunakan untuk menghasilkan air minum yang aman hampir diseluruh dunia. Bahkan, kemasan air terkecilpun sudah terklorinasi.
Klor juga digunakan secara besar-besaran
pada proses pembuatan kertas, zat pewarna, tekstil, produk olahan minyak bumi,
obat-obatan, antiseptik, intektisida, makanan, pelarut, cat, plastik, dan
banyak produk lainnya.
Ion
klorida membentuk endapan dengan ion-ion Ag+, Pb+,
dan Hg+ berperan sebagai igan dalam pembentukan kompleks yang
diambil melalui perubahan warna dan melarutnya endapan atau padatan.
Kebanyakan
klor diproduksi untuk digunakan dalam pembuatan senyawa klorin untuk sanitasi,
pemutihan kertas, desinfektan dan proses tekstil. Lebih jauh lagi, klor
digunakan untuk pembuatan klorat, kloroform, karbon tetrakorida dan ekstraksi
brom.
Pemutih
klorin (bleaching agent) mengandung larutan hipoklorit (NaOCl), ion ClO-
merupakan suatu oksidator, daya oksidasinya sama dengan klorin namun ion ClO-
berbeda dengan Cl‑ sebab asam hipoklorit, HclO adalah asam lemah dan
ion ClO- adalah basa yang cukup kuat, sedangkan Cl-
mempunyai sifat netral dan merupakan basa konjugasi dari HCl kuat. Ion klorida
membentuk endapan dengan ion-ion Ag+, Pb+, dan Hg+, berperan
sebagai ligan dalam pembentuka kompleks yang diamati melalui
perubahan warna dan melarutnya endapan atau padatan.
IV.
Alat dan Bahan
Alat
:
-
Pipet tetes
-
Rak tabung reaksi
-
Gelas ukur
-
Tabung reaksi
Bahan
:
-
NaCl 0,1 M
-
AgNO3 0,1 M
-
NH3 6M
-
CuSO4 0,1 M
-
Lakmus merah biru
-
NaOCl 5% ( baycline)
-
NaOH 6 M
-
KI 0,1 M
-
KBr 0,1 M
-
n-heksana atau petroleum eter
-
HCl pekat
V.
Cara kerja
B. Kompleks logam transisi dengan ion Cl-
b.
Reaksi dengan AgNO2
VI. Hasil Pengamatan
1. Ion klorida
A. Kelarutan dan stabilitas garam klorida
Reaksi
|
Hasil Reaksi
yang Terjadi
|
NaCl + Ag2SO4 → AgCl ↓ + Na2SO4
|
endapan putih AgCl
|
AgCl + HNO3 → AgNO3 ↓ + HCl
|
Terbentuk endapan berupa gumpalan berwarna ungu
|
B. Kompleks
logam transisi dengan ion Cl-
Reaksi
|
Reaksi
yang Terjadi
|
NaClO +
lakmus merah
|
Warna lakmus menjadi biru
|
2. Ion Hipoklorit (ClO-)
Reaksi
|
Reaksi
yang Terjadi
|
CuSO4 + 2HCl → CuCl2 + H2SO4
|
Larutan berwarna hijau muda kekuningan
|
Reaksi (i) ditambahkan H2O
|
Larutan berwarna hijau bening
|
Ag2SO4 + HCl → 2AgCl + H2SO4
|
Terbentuk endapan putih AgCl yang tidak larut dengan
penambahan HCl.
|
Reaksi (iii) ditambahkan H2O
|
Endapan putih keruh
|
Reaksi
|
Reaksi
yang Terjadi
|
2NaOCl + Ag2SO4 → 2AgCl + Na2SO4
+ O2
|
endapan putih susu
|
Reaksi (i) ditambahkan HNO3
2HNO3 + 2NaOCl + Ag2SO4
→ 2AgCl + 2NaNO3 + H2SO4 + O2
|
Terbentuk endapan berwarna putih kekuningan
|
2NaOH + Ag2SO4 → 2AgOH + Na2SO4
|
endapan tetap berwarna coklat kehitaman
|
Reaksi (iii) ditambahkan HNO3
2HNO3 + 2NaOH + Ag2SO4
→ 2AgOH + 2NaNO3 + H2SO4 + O2
|
endapan putih AgCl yang tidak larut
|
VII. Pembahasan
Percobaan Sifat Kimia senyawa klor
yaitu mengetahui kelarutan dan stabilitas garam klorida dan pembentukan
kompleks logam transisi dengan ion klorida. Percobaan ini menggunakan bahan
NaCl, AgNO3, NH3,CuSO4, Lakmus merah, NaOCl.
Pada
percobaan pertama meguji kelarutan dan kestabilan garam klorida dengan cara dimasukan
1ml NaCl dan 1 ml Ag2SO4 kedalam tabung reaksi kemudian
diaduk maka akan terbentuk endapan putih AgCl dan Na2SO4
sebagai hasil sampingannya. Reaksinya
yaitu NaCl + Ag2SO4 → AgCl ↓ + Na2SO4.
Lalu ditambahkan dengan HNO3 maka terbentuk endapan ungu. Reaksinya yaitu
AgCl + HNO3 → AgNO3 ↓ + HCl.
Percobaan
yang kedua yaitu kompleks logam transisi dengan ion Cl- dengan cara 2ml
CuSO4 dan 2 ml HCl pekat dimasukan kedalam tabung reaksi maka
terbentuk larutan berwarna hijau muda kekuningan. Ini disebabkan
karena CuSO4 sendiri dapat bereaksi dengan HCl membentuk asam sulfat
dan tembaga diklorida sebagai hasil sampingnya. Reaksinya yaitu CuSO4
+ 2HCl → CuCl2 + H2SO4. Kemudian ditambahkan
dengan aquadest (H2O) maka terbentuk larutan berwarna hijau bening. dapat
membentuk tembaga sulfat kembali dengan asam klorida dan molekul air sebagai
produk sampingnya. Kemudian 3ml HCl pekat ditambahkan dengan Ag2SO4 maka
terbentuk endapan putih AgCl yang tidak larut dengan penambahan HCl. Reaksinya yaitu
Ag2SO4 + HCl → 2AgCl + H2SO4. Selanjutnya
adalah pencampuran NaCl dengan Ag2SO4 terbentuk endapan
putih AgCl. Lalu ditambahkan dengan aquadest (H2O) maka terbentuk endapan
putih keruh yang sedikit larut.
Percobaan
yang ketiga yaitu tes lakmus. Hal ini menunjukkan bahwa NaOCl
(bayclean) adalah larutan yang bersifat basa, karena dapat merubah lakmus merah
menjadi lakmus biru.
Percobaan
yang keempat yaitu reaksi dengan Ag2SO4.
Dilakukan dengan cara 1ml Ag2SO4 ditambahkan dengan
3ml NaOCl maka terbentuk endapan putih susu dan reaksi berlangsung secara eksoterm karena
pada dinding tabung reaksi terasa panas dan terdapat gelembung gas. Gas yang
terbentuk adalah gas oksigen. Reaksinya yaitu 2NaOCl + Ag2SO4 → 2AgCl + Na2SO4
+ O2. Lalu ditambahkan HNO3 maka terbentuk endapan
berwarna putih kekuningan. Reaksinya yaitu 2HNO3 + 2NaOCl + Ag2SO4
→ 2AgCl + 2NaNO3 + H2SO4 + O2. Sedangkan
saat NaOH 6M direaksikan dengan Ag2SO4 maka terbentuk endapan tetap
berwarna coklat kehitaman. Reaksinya yaitu 2NaOH + Ag2SO4
→ 2AgOH + Na2SO4. Lalu ditambahkan dengan HNO3 maka
terbentuk endapan putih AgCl yang tidak larut. Reaksinya yaitu 2HNO3
+ 2NaOH + Ag2SO4 → 2AgOH + 2NaNO3 + H2SO4
+ O2.
VIII. Kesimpulan
- Natrium Hipoklorit (NaOCl) bersifat basa.
- Pembentukan logam kompleks klor ditandai
dengan perubahan warna
- Klor berupa gas kuning kehijauan, kelarutan
dalam air .
IX. Daftar
Pustaka
Chalid, Sri Yadial.2011.Penuntun
Praktikum Kimia Anorganik. Jakarta : UIN Syarif
Hidayatullah
Day.R.A, Jr dan
A.L Underwood, Jr. 2002.Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta:Erlangga
ml.scribd.com/doc/52577838/SIFAT-KIMIA-SENYAWA-KLOR
X. PERTANYAAN
1. Tuliskan contoh-contoh senyawa klor
dengan bilangan oksidasi Cl (-1, 0, +1, +3, +4, +5, +7) dan sebutkan
kegunaannya (jika ada)!
2. Bagaimana cara membuat larutan
pemutih NaOCl secara komersial? Tuliskan reaksinya!
3. Bagaimana caranya zat pemutih dapat
membuat pakaian menjadi kelihatan lebih putih?
Jawaban :
1.
biloks
|
senyawa klor
|
Kegunaan
|
-1
|
NaCl
|
sebagai Bahan Tambahan Pangan
|
0
|
Cl2
|
untuk sanitasi, pemutihan kertas
|
1
|
NaOCl
|
Pemutih
|
5
|
NaOCl3
|
untuk membuat klorin dioksida
|
7
|
NaOCl4
|
sebagai campuran bom / peledak
|
2.
Larutan
pemutih dapat dibuat dengan mereaksikan NaOH dengan gas klor (Cl2),
gas klor dilewatkan kedalam larutan dingin NaOH encer pada suhu dibawah 40O
C, jika suhu lebih dari 40O C maka akan terbentuk natrium klorat
(NaClO3).
2NaOH + Cl2 NaCl + NaOCl + H2O
3.
Zat
pemutih bekerja dengan dua cara, yaitu:
a. Mengubah molekul menjadi zat yang
tidak mengandung kromofor atau masih mengandung kromofor yang tidak menyerap
cahaya visible dengan cara memutuskan ikatan kimia kromofor oleh pemutih yang
bersifat oksidator.
b. Mengubah ikatan rangkap pada
kromofor menjadi ikatan tunggal oleh pemutih yang bersifat reduktor. Pemutusan
ikatan rangkap ini dapat megurangi kemampuan kromofor untuk menyerap sinar
visible.
maaf, saya mau kasih saran. blog ini agar mudah dibaca, coba untuk menampilkan tulisan dan background yang kontras berbeda dan sebaiknya dibuat lebih sesimple mungkin. terima kasih :)
BalasHapus