Senin, 01 Oktober 2012

Praktikum Sifat Kimia Senyawa Klor

PERCOBAAN II
Sifat Kimia Senyawa Klor
 
I.    Tanggal : Selasa, 25 september 2012
II.  Tujuan
·     Mengetahui kelarutan dan stabilitas garam klorida
·     Mempelajari pembentukan kompleks logam transisi dengan ion klorida
III.  Dasar Teori
     Unsur-unsur halogen dapat diidentifikasi warn adan sifatnya. Misalnya Cl: berupa gas kuning kehijauan pada suhu kamar, non-polar, kelarutan dalam air kecil dan larut dalam pelarut non-polar.
     Semua halogen dapat mengoksidasi air menjadi gas O2 dan bukan merupakan oksidator kuat. Larutan halogen tidak stabil karena cenderung mengalami auto-oksidasi atau auto-reduksi, proses ini disebut disporposionasi:
2 Cl2(aq) + 2 H2O  HClO(aq) + 2HCl(aq)
Pada reaksi tersebut Cl2 mengalami reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Pemutih klorin (bleaching agent) mengandung larutan hipoklorit (NaOCl). Ion ClO merupakan suatu oksidator, daya oksidasinya sama dengan klorin namun ion ClO berbeda dengan Cl- sebab asam hipoklorit, HclO adalah asam lemah dan ion ClO- adalah basa yang cukup kuat.
     Klor digunakan secara luas dalam pembuatan banyak produk sehari-hari. Klor digunakan untuk menghasilkan air minum yang aman hampir diseluruh dunia. Bahkan, kemasan air terkecilpun sudah terklorinasi.
    Klor juga digunakan secara besar-besaran pada proses pembuatan kertas, zat pewarna, tekstil, produk olahan minyak bumi, obat-obatan, antiseptik, intektisida, makanan, pelarut, cat, plastik, dan banyak produk lainnya.
Ion klorida membentuk endapan  dengan ion-ion Ag+, Pb+, dan Hg+ berperan sebagai igan dalam pembentukan kompleks yang diambil melalui perubahan warna dan melarutnya endapan atau padatan.
   Kebanyakan klor diproduksi untuk digunakan dalam pembuatan senyawa klorin untuk sanitasi, pemutihan kertas, desinfektan dan proses tekstil. Lebih jauh lagi, klor digunakan untuk pembuatan klorat, kloroform, karbon tetrakorida dan ekstraksi brom.
   Pemutih klorin (bleaching agent) mengandung larutan hipoklorit (NaOCl), ion ClO- merupakan suatu oksidator, daya oksidasinya sama dengan klorin namun ion ClO- berbeda dengan Cl sebab asam hipoklorit, HclO adalah asam lemah dan ion ClO- adalah basa yang cukup kuat, sedangkan Cl- mempunyai sifat netral dan merupakan basa konjugasi dari HCl kuat. Ion klorida membentuk endapan dengan ion-ion Ag+, Pb+, dan Hg+, berperan sebagai ligan dalam pembentuka kompleks yang diamati melalui perubahan warna dan melarutnya endapan atau padatan.
IV.      Alat dan Bahan
Alat :
-          Pipet tetes
-          Rak tabung reaksi
-          Gelas ukur
-          Tabung reaksi
Bahan :
-          NaCl 0,1 M
-          AgNO3 0,1 M
-          NH3 6M
-          CuSO4 0,1 M
-          Lakmus merah biru
-          NaOCl 5% ( baycline)
-          NaOH 6 M
-          KI 0,1 M
-          KBr 0,1 M
-          n-heksana atau petroleum eter
-          HCl pekat
V.  Cara kerja
1.  Ion klorida (Cl-)
 
    
 B. Kompleks logam transisi dengan ion Cl- 
 


2. Ion  Hipoklorit (ClO-)
a. Reaksi lakmus
b. Reaksi dengan AgNO2





VI. Hasil Pengamatan
 1. Ion klorida 
 A. Kelarutan dan stabilitas garam klorida

Reaksi
Hasil Reaksi yang Terjadi
NaCl + Ag2SO4 → AgCl ↓ + Na2SO4
endapan putih AgCl
AgCl + HNO3 → AgNO3 ↓ + HCl
Terbentuk endapan berupa gumpalan berwarna ungu
B. Kompleks logam transisi dengan ion Cl-
Reaksi
Reaksi yang Terjadi
 NaClO + lakmus merah
Warna lakmus menjadi biru

2. Ion Hipoklorit (ClO­­-)
   A. Lakmus

Reaksi
Reaksi yang Terjadi
CuSO4 + 2HCl → CuCl2 + H2SO4
Larutan berwarna hijau muda kekuningan
Reaksi  (i) ditambahkan H2O
Larutan berwarna hijau bening
Ag2SO4 + HCl → 2AgCl + H2SO4
Terbentuk endapan putih AgCl yang tidak larut dengan penambahan HCl.
Reaksi (iii) ditambahkan H2O
Endapan putih keruh

B. Reaksi dengan Ag2SO4


Reaksi
Reaksi yang Terjadi
2NaOCl + Ag2SO4 → 2AgCl + Na2SO4 + O2
endapan putih susu
Reaksi (i) ditambahkan HNO3
2HNO3 + 2NaOCl + Ag2SO4 → 2AgCl + 2NaNO3 + H2SO4 + O2
Terbentuk endapan berwarna putih kekuningan
2NaOH + Ag2SO4 → 2AgOH + Na2SO4
endapan tetap berwarna coklat kehitaman
Reaksi (iii) ditambahkan HNO3
2HNO3 + 2NaOH + Ag2SO4 → 2AgOH + 2NaNO3 + H2SO4 + O2
endapan putih AgCl yang tidak larut


VII. Pembahasan
    
     
       Percobaan Sifat Kimia senyawa klor yaitu mengetahui kelarutan dan stabilitas garam klorida dan pembentukan kompleks logam transisi dengan ion klorida. Percobaan ini menggunakan bahan NaCl, AgNO3, NH3,CuSO4, Lakmus merah, NaOCl.
      Pada percobaan pertama meguji kelarutan dan kestabilan garam klorida dengan cara dimasukan 1ml NaCl dan 1 ml Ag2SO4  kedalam tabung reaksi kemudian diaduk  maka akan terbentuk  endapan putih AgCl dan Na2SO4  sebagai hasil sampingannya. Reaksinya yaitu NaCl + Ag2SO4 → AgCl ↓ + Na2SO4. Lalu ditambahkan dengan HNO3 maka terbentuk endapan ungu. Reaksinya yaitu AgCl + HNO3 → AgNO3 ↓ + HCl.
       Percobaan yang kedua yaitu kompleks logam transisi dengan ion Cl- dengan cara 2ml CuSO4 dan 2 ml HCl pekat dimasukan kedalam tabung reaksi maka terbentuk larutan berwarna hijau muda kekuningan. Ini disebabkan karena CuSO4 sendiri dapat bereaksi dengan HCl membentuk asam sulfat dan tembaga diklorida sebagai hasil sampingnya. Reaksinya yaitu CuSO4 + 2HCl → CuCl2 + H2SO4. Kemudian ditambahkan dengan aquadest (H2O) maka terbentuk larutan berwarna hijau bening. dapat membentuk tembaga sulfat kembali dengan asam klorida dan molekul air sebagai produk sampingnya. Kemudian 3ml HCl pekat ditambahkan dengan Ag2SO4 maka terbentuk endapan putih AgCl yang tidak larut dengan penambahan HCl. Reaksinya yaitu Ag2SO4 + HCl → 2AgCl + H2SO4. Selanjutnya adalah pencampuran NaCl dengan Ag2SO4 terbentuk endapan putih AgCl.  Lalu ditambahkan dengan  aquadest (H2O) maka terbentuk endapan putih keruh yang sedikit larut.
       Percobaan yang ketiga yaitu tes lakmus. Hal ini menunjukkan bahwa NaOCl (bayclean) adalah larutan yang bersifat basa, karena dapat merubah lakmus merah menjadi lakmus biru.
     Percobaan yang keempat  yaitu reaksi dengan Ag2SO4. Dilakukan dengan cara 1ml Ag2SO4 ditambahkan dengan 3ml NaOCl maka terbentuk endapan putih susu dan reaksi berlangsung secara eksoterm karena pada dinding tabung reaksi terasa panas dan terdapat gelembung gas. Gas yang terbentuk adalah gas oksigen. Reaksinya yaitu 2NaOCl + Ag2SO4 → 2AgCl + Na2SO4 + O2. Lalu ditambahkan HNO3 maka terbentuk endapan berwarna putih kekuningan. Reaksinya yaitu 2HNO3 + 2NaOCl + Ag2SO4 → 2AgCl + 2NaNO3 + H2SO4 + O2. Sedangkan saat NaOH 6M direaksikan dengan Ag2SO4 maka terbentuk endapan tetap berwarna coklat kehitaman. Reaksinya yaitu 2NaOH + Ag2SO4 → 2AgOH + Na2SO4. Lalu ditambahkan dengan HNO3 maka terbentuk endapan putih AgCl yang tidak larut. Reaksinya yaitu 2HNO3 + 2NaOH + Ag2SO4 → 2AgOH + 2NaNO3 + H2SO4 + O2.
  
 VIII. Kesimpulan
-  Natrium Hipoklorit (NaOCl) bersifat basa.
-  Pembentukan logam kompleks klor ditandai dengan perubahan warna

-   Klor berupa gas kuning kehijauan, kelarutan dalam air .
  
IX.   Daftar Pustaka
Chalid, Sri Yadial.2011.Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Jakarta : UIN Syarif   
           Hidayatullah
Day.R.A, Jr dan A.L Underwood, Jr. 2002.Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta:Erlangga
ml.scribd.com/doc/52577838/SIFAT-KIMIA-SENYAWA-KLOR


X. PERTANYAAN
1.      Tuliskan contoh-contoh senyawa klor dengan bilangan oksidasi Cl (-1, 0, +1, +3, +4, +5, +7) dan sebutkan kegunaannya (jika ada)!
2.      Bagaimana cara membuat larutan pemutih NaOCl secara komersial? Tuliskan reaksinya!
3.      Bagaimana caranya zat pemutih dapat membuat pakaian menjadi kelihatan lebih putih?
            Jawaban :
1.
biloks
senyawa klor
Kegunaan
-1
NaCl
sebagai Bahan Tambahan Pangan
0
Cl2
untuk sanitasi, pemutihan kertas
1
NaOCl
Pemutih
5
NaOCl3
untuk membuat klorin dioksida
7
NaOCl4
sebagai campuran bom / peledak
                                                                                                                                                                                                                                                       

2.                                                                                                                                                                                                                                                                 Larutan pemutih dapat dibuat dengan mereaksikan NaOH dengan gas klor (Cl2), gas klor dilewatkan kedalam larutan dingin NaOH encer pada suhu dibawah 40O C, jika suhu lebih dari 40O C maka akan terbentuk natrium klorat (NaClO3).
2NaOH + Cl2                      NaCl + NaOCl + H2O

3.      Zat pemutih bekerja dengan dua cara, yaitu:
a.      Mengubah molekul menjadi zat yang tidak mengandung kromofor atau masih mengandung kromofor yang tidak menyerap cahaya visible dengan cara memutuskan ikatan kimia kromofor oleh pemutih yang bersifat oksidator.
b.      Mengubah ikatan rangkap pada kromofor menjadi ikatan tunggal oleh pemutih yang bersifat reduktor. Pemutusan ikatan rangkap ini dapat megurangi kemampuan kromofor untuk menyerap sinar visible.





1 komentar:

  1. maaf, saya mau kasih saran. blog ini agar mudah dibaca, coba untuk menampilkan tulisan dan background yang kontras berbeda dan sebaiknya dibuat lebih sesimple mungkin. terima kasih :)

    BalasHapus